Tampilkan postingan dengan label Ungkapan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ungkapan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Januari 2011

Sebuah PeLukan

Sebuah pelukan bisa membuatku tenang. Sebuah pelukan dengan kasih, bukan nafsu. Berikan aku sebuah pelukan, bukan karena ku butuh kehangatan, tapi sebuah pelukan memberi sejuta ketenangan.

Ketika seseorang memelukku, aku merasakan ada kesatuan hati bukan cuma tubuh. Sebuah pelukan menimbulkan rasa aman, walau mungkin kondisiku sedang tidak nyaman. Berikan sebuah pelukan, selagi punya tangan. Pelukan lebih berkesan daripada ciuman. Peluklah orang yang paling kita sayang.

Aku ingin memeluk dunia, aku ingin memeluk orang yang ku sayang, aku ingin memeluk orang yang terhilang, aku ingin memeluk dirimu. Tapi peluklah aku terlebih dahulu Tuhan, agar setiap pelukan seperti pelukanMu yang penuh kasih.

Kan ku biarkan Kau memelukku, bukan diriku, karena aku takut kalau aku yang memelukmu, suatu saat aku bisa melepaskanMu.

Berikanlah sebuah pelukan.

Senin, 03 Januari 2011

Mengapa Manusia Lemah dan Terbatas?

Mengapa manusia lemah dan terbatas? Hal itu yang dulu pernah aku tanyakan ke Tuhan. Mengapa Tuhan tidak membuat aku kuat saja sehingga aku tidak perlu merasa "down"? Dan mengapa kemampuanku terbatas? Akhirnya hikmat dan pengertian itu turun. Sekarang aku tahu apa jawabannya.

Hari ini, besok, dan hingga kapanpun aku ( juga kamu ) akan menjadi orang yang lemah dan terbatas. Manusia itu lemah dan terbatas. Kalau ada yang merasa kuat dan tidak terbatas, bertobatlah karena itu bohong. Dan aku sangat bersyukur atas kelemahan dan keterbatasanku sekarang. Mengapa?

Karena dengan kelemahanku, kekuatan Tuhan nyata atasku. Dan karena keterbatasanku, ketidakterbatasan Tuhan terjadi padaku.

Coba bayangkan, kalau kita kuat, kita akan menjadi sombong dan berpikir kita bisa hidup tanpa orang lain, bahkan tanpa Tuhan. Kuat artinya bisa berdiri sendiri. Dan aku ( juga kamu ) tida bisa berdiri sendiri tanpa orang lain, apalagi tanpa Tuhan. Kita butuh dia yang di Bumi dan Dia yang di Surga untuk menopang kelemahan kita.

Coba bayangkan lagi, kalau kita tidak terbatas, berarti kita bisa tahu dan melakukan segala hal. Kita akan melakukan apa saja sesuka hati dan tidak perlu bertanya apa maunya Tuhan karena kita sudah tahu apa yang terbaik yang harus kita lakukan. Dan ternyata aku ( juga kamu ) terbatas dan kita butuh Tuhan yang tak terbatas sebagai tempat jawaban atas keterbatasan kita. Dia yang akan mengatur hidup kita. Tuhan tahu apa yang terbaik menurut-Nya bukan menurut kita.

Kita lemah, tapi bukan berarti kita tak berdaya. Kita akan menjadi kuat, tapi bukan karena kita kuat tapi karena kekuatan Tuhan yang menguatkan kelemahan kita. Kita terbatas, tapi bukan berarti kita tidak bisa. Kita akan menjadi luar biasa karena kemampuan Tuhan yang luar biasa ada pada kita.

Kita lemah dalam segala pergumulan, tapi andalkan kekuatan kekal yaitu Yesus. Kita terbatas untuk melakukan segala hal, tapi percayalah kuasa Tuhan tak ada yang terbatas. Berserah dan biarkan Tuhan bekerja atas hidup kita.

Jadi, bersukacitalah atas segala kelemahan dan keterbatasan kita. Kalau kita kuat dan tidak terbatas kita akan menjadi pribadi yang sombong dan tidak mengandalkan Tuhan. Dan untungnya, kita lemah dan terbatas. Bersyukurlah atas itu semua. Tuhan memberkati.