Senin, 22 Oktober 2012

10 Tips Twitter Memaksimalkan Potensi Hashtag


Hashtag (#) atau tagar (tanda pagar) Twitter memiliki sejuta fungsi dan manfaat. Bagi Anda yang kerap menyematkan hashtag di setiap tweet yang ditulis di linimasa, ada baiknya meninjau 10 tips Twitter berikut bagaimana cara memaksimalkan potensi hashtag.

1. Hashtag tak bisa berdiri sendiri

Men-tweet hanya tagar saja di Twitter memang diperbolehkan. Namuan jika Anda menulis tagar saja di Twitter, maka tak ada artinya. Selalu awali dengan konten yang relevan sebelum diakhiri atau diawali dengan hashtag.

2. Tak perlu panjang

Hashtag yang baik umumnya memiliki jumlah karakter yang sedikit. Jangan membuat hashtag terlalu panjang. Ingat Twitter memiliki batas yang sangat ketat. Hanya 140 karakter. Jangan buang space dengan percuma dan maksimalkan karakter yang ada secara adil antara konten dengan hashtag.

3. Gunakan hashtag yang tepat

Riset terlebih dahulu sebelum memutuskan. Apa hashtag yang tepat untuk disematkan pada konten sebelum di-tweet-kan. Bila perlu gunakan tool pihak ketiga untuk menelusuri hashtag populer. Sebut saja Hashtags.org, WhatTheTrend, atau Twubs. Anda juga bisa memanfaatkan mesin penelusuran Twitter.

4. Gunakan format yang benar

Jangan menumpuk hashtag dan pastikan ada ruang antara konten dan tagar tersebut. Misalkan saja Anda menyematkan hashtag di awal tweet. Cara ini efektif. Sebab jika di akhir tweet, jika tweet tersebut di-retweet pengguna dengan pola lama (RT), kemungkinan hashtag tak muncul karena karena tweet akan terpotong. Dan yang paling penting, hashtag harus berformat tanpa spasi dan berhuruf kapital di tiap huruf pertama.

5. Hematlah ber-hashtag

Jangan membanjiri timeline dengan hashtag. Batasi atau selingi dengan konten tanpa hashtag. Jika tetap ingin membagikan hashtag, gunakan jadwal. Terapkan interval waktu. Alangkah baiknya jika Anda menyematkan hashtag di tweet tertentu yang diyakini memiliki konten yang kuat atau penting.

6. Memantau hashtag

Tagar wajib untuk terus dipantau. Cara paling cepat dalam memantau hashtag adalah dengan menggunakan aplikasi dashboard sosial. Sebut saja TweetDeck atau HootSuite.

7. Bergabung dengan hashtag terkait

Tak ada salahnya jika bergabung obrolan di tweet yang memiliki hashtag yang sama. Namun pastikan jika konten yang menyematkan hashtag yang sama tersebut memang sesuai dengan konten Anda. Jangan sampai nantinya Anda dikira spammer atau bot.

8. Jangan berekspetasi lebih

Belum tentu tweet yang ber-hashtag akan banjir retweet dan mention atau bahkan bertengger di trending topic. Yang perlu diperhatikan adalah kekuatan konten yang dimiliki plus ketepatan dalam memilih hashtag. Jika dua hal tersebut bisa disinergikan, bukan tak mungkin topik hashtag yang telah diciptakan bakal populer.

9. Bersiaplah dibajak

Tak hanya akun, hashtag Twitter pun kerap dibajak. Misalkan saja Anda berhasil membuat ramai hashtag #ABCD di limimasa. Pengguna lain bisa dengan mudah membajak hashtag tersebut namun dengan konten (tweet) yang berbeda. Maka bersiaplah jika hashtag Anda dibajak pengguna lain.

10. Hashtag tak hanya di Twitter

Tagar memang sangat lekat dengan Twitter. Namun hashtag juga ‘hidup’ di jejaring sosial lain. Facebook, LinkedIn, Google+ juga memiliki hashtag. Lakukan saling silang, atau bawa hashtag yang sedang tren di lokasi lain ke Twitter. Kembali sebuah riset diperlukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar