Sabtu, 16 Juni 2012

MENGAPA melantangkan Suara Berdoa ?


DALAM banyak situasi kita disajikan dengan program bacaan doa yang lantang dengan suara yang terpancar keluar bangunan, didengar oleh sekian banyak manusia. Begitukah caranya Allah mengatur hamba-Nya berdoa?  Doa itu ialah ibadah khusus terhadap Allah.  Lihatlah apa panduan berdoa dalam al-Quran, surah al-Araf ayat 55 dan 56. maksudnya:

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.  Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.  

"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik.  Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap.  Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan."

Apa yang banyak berlaku, doa sudah seperti upacara membaca sajak atau cerita. Tidak ada langsung rasa hiba dan penuh harap melainkan seperti suara pemaksaan. Tidak ada pelafazan doa yang menggambarkan rasa takut terhadap Allah.  Mungkin saja sebab doa hanya sebagai satu bacaan rasmi yang tidak diketahui apa-apa isinya.  Akhirnya doa jadi kaku dan tidak memberi apa-apa perasaan kepada si pelafaz.

Maka, apabila kita padamkan amalan kita dengan al-Quran dan sunah nabi, terasa janggalnya.  Beruntunglah kepada yang sedar dan mau kembali ke jalan Allah. Eloklah kita berdoa sebagai hubungan peribadi dengan Allah, yang tidak ditunjukkan kepada orang ramai. Dengan demikian lafaz doa menjadi perlahan, penuh harap dan jiwa yang takut kepada Allah. 

wallahu'aklam .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar