Sabtu, 15 Januari 2011

Puisi Untuk Sahabat

Masihkah kau ingat teman?
Beberapa tahun yang lalu
Saat pertama kali tangan berjabat
Kita pun saling mengucap nama
Itulah awal dari pertemanan kita
Dan ku harap tak kan pernah ada akhir

Masih ku ingat teman
Bagaimana kakunya dulu
Saat pertama kali berkenalan
Ku belum merasa nyaman
Hingga waktu merubah keadaan
Kekakuan itu menjadi keceriaan

Sekarang kau lihat teman
Sudah berapa lama kita bersama
Banyak hal t’lah kita lewati dengan
Canda, tawa, tangisan, dan air mata
Yang dirangkai menjadi sebuah cerita
Kenangan yang ku akui begitu indah

Sekarang ku sadari teman
Kau seseorang yang aku banggakan
Anugerah yang indah yang aku dapatkan
Aku bersyukur bisa mengenal dirimu
Kau temanku, bukan lagi sekadar teman
Kau adalah pendukungku yang setia

Dan kini aku mengerti
Tak kan lagi kau ku sebut teman
Karena kau adalah sahabat
Yang ada di saat suka maupun duka
Seseorang yang aku kasihi
Pribadi yang begitu berharga

Sahabat, jika aku harus jujur
Hal yang paling indah adalah
Bisa bersama dirimu
Dan hal yang paling menyakitkan,
Jika harus kehilanganmu
Karena hidup tak kan sama jika tanpamu

Aku beruntung bisa mengenalmu
Aku pasti rugi jika tidak mengenalmu
Bagaimanapun dan apapun yang terjadi
Kau adalah sahabatku selamanya
Terima kasih untuk segalanya
Puisi ini dari dan untuk sahabat

Rabu, 12 Januari 2011

Sebuah PeLukan

Sebuah pelukan bisa membuatku tenang. Sebuah pelukan dengan kasih, bukan nafsu. Berikan aku sebuah pelukan, bukan karena ku butuh kehangatan, tapi sebuah pelukan memberi sejuta ketenangan.

Ketika seseorang memelukku, aku merasakan ada kesatuan hati bukan cuma tubuh. Sebuah pelukan menimbulkan rasa aman, walau mungkin kondisiku sedang tidak nyaman. Berikan sebuah pelukan, selagi punya tangan. Pelukan lebih berkesan daripada ciuman. Peluklah orang yang paling kita sayang.

Aku ingin memeluk dunia, aku ingin memeluk orang yang ku sayang, aku ingin memeluk orang yang terhilang, aku ingin memeluk dirimu. Tapi peluklah aku terlebih dahulu Tuhan, agar setiap pelukan seperti pelukanMu yang penuh kasih.

Kan ku biarkan Kau memelukku, bukan diriku, karena aku takut kalau aku yang memelukmu, suatu saat aku bisa melepaskanMu.

Berikanlah sebuah pelukan.

Jumat, 07 Januari 2011

Cinta Seperti Matahari

Hari berganti hari
Malam menjadi saksi
Menunggu yang tak pasti
Berharap kau di sisi

Walau di dalam mimpi
Aku pun tak berani
Menyatakan isi hati
Biarlah ini terjadi

Cinta seperti mentari
Menyinari tanpa henti
Tak meminta kembali
Tanpa terkecuali

Cinta seperti mentari
Tak harus memiliki
Walau ku sakit hati
Tak bisa aku lari

Ku berdiri sendiri
Melewati hari sepi
Cinta tak kan jadi benci
Walau kini ku gigit jari

*huahuahua...pengen bgt nih dijadiin lagu. OBSESI: PENCIPTA LAGU,hoho*

Senin, 03 Januari 2011

Mengapa Manusia Lemah dan Terbatas?

Mengapa manusia lemah dan terbatas? Hal itu yang dulu pernah aku tanyakan ke Tuhan. Mengapa Tuhan tidak membuat aku kuat saja sehingga aku tidak perlu merasa "down"? Dan mengapa kemampuanku terbatas? Akhirnya hikmat dan pengertian itu turun. Sekarang aku tahu apa jawabannya.

Hari ini, besok, dan hingga kapanpun aku ( juga kamu ) akan menjadi orang yang lemah dan terbatas. Manusia itu lemah dan terbatas. Kalau ada yang merasa kuat dan tidak terbatas, bertobatlah karena itu bohong. Dan aku sangat bersyukur atas kelemahan dan keterbatasanku sekarang. Mengapa?

Karena dengan kelemahanku, kekuatan Tuhan nyata atasku. Dan karena keterbatasanku, ketidakterbatasan Tuhan terjadi padaku.

Coba bayangkan, kalau kita kuat, kita akan menjadi sombong dan berpikir kita bisa hidup tanpa orang lain, bahkan tanpa Tuhan. Kuat artinya bisa berdiri sendiri. Dan aku ( juga kamu ) tida bisa berdiri sendiri tanpa orang lain, apalagi tanpa Tuhan. Kita butuh dia yang di Bumi dan Dia yang di Surga untuk menopang kelemahan kita.

Coba bayangkan lagi, kalau kita tidak terbatas, berarti kita bisa tahu dan melakukan segala hal. Kita akan melakukan apa saja sesuka hati dan tidak perlu bertanya apa maunya Tuhan karena kita sudah tahu apa yang terbaik yang harus kita lakukan. Dan ternyata aku ( juga kamu ) terbatas dan kita butuh Tuhan yang tak terbatas sebagai tempat jawaban atas keterbatasan kita. Dia yang akan mengatur hidup kita. Tuhan tahu apa yang terbaik menurut-Nya bukan menurut kita.

Kita lemah, tapi bukan berarti kita tak berdaya. Kita akan menjadi kuat, tapi bukan karena kita kuat tapi karena kekuatan Tuhan yang menguatkan kelemahan kita. Kita terbatas, tapi bukan berarti kita tidak bisa. Kita akan menjadi luar biasa karena kemampuan Tuhan yang luar biasa ada pada kita.

Kita lemah dalam segala pergumulan, tapi andalkan kekuatan kekal yaitu Yesus. Kita terbatas untuk melakukan segala hal, tapi percayalah kuasa Tuhan tak ada yang terbatas. Berserah dan biarkan Tuhan bekerja atas hidup kita.

Jadi, bersukacitalah atas segala kelemahan dan keterbatasan kita. Kalau kita kuat dan tidak terbatas kita akan menjadi pribadi yang sombong dan tidak mengandalkan Tuhan. Dan untungnya, kita lemah dan terbatas. Bersyukurlah atas itu semua. Tuhan memberkati.

Minggu, 02 Januari 2011

Wanita Jalang ..

pikiran melayang
berkelakuan menantang
berhutang
melepas kutang
terlentang
siap menerjang
hingga kejang-kejang
menyambut petang
bersama hidung belang

seperti binatang
dia dibuang
disebut wanita jalang
nasibnya malang

Sabtu, 01 Januari 2011

Puisi Untuk Ibu

Luasnya hamparan jerih lelah
Membesarkan anakmu yang penuh salah
Yang selalu kau buka celah
Pintu maaf untuk anakmu yang goyah

Ibu, kau tak pernah berdesah
Dalam kehidupan penuh gelisah
Kau sedih bila ku menyerah
Kau berdoa agar ku terarah

Walau kelak Surga mengarah
Selamanya hati tak kan berpisah
Cinta ada di setiap langkah
Kasih mengalir di dalam darah

Ibu, kau matahari yang bersinar cerah
Membuat hari-hariku terasa indah
Menuntunku agar tak salah melangkah
Menjagaku hingga tiba di tanah

Sebuah puisi dari anakmu terkasih
Dari sungai kehidupan cinta kasih
Bermuara di lautan terima kasih
Untuk pengorbanan Ibunda terkasih